Bagaimana Mengatasi Kesulitan Bicara Orang yang Mengalami Stroke

Perawatan Kaki Penderita Sakit Gula 3

Seseorang dapat mengalami kerusakan fisik akibat stroke. Gangguan bicara atau afasia sangat mungkin terjadi pada pasien yang mengalami stroke yang menyerang otak kiri dan pusat bicara. Dalam kebanyakan kasus, ada tiga jenis afasia yang berbeda. Yang pertama adalah afasia sensorik, di mana pasien tidak dapat memahami pembicaraan orang lain tetapi dapat mengeluarkan kata-kata. Akibatnya, mereka terlihat tidak nyambung saat berbicara karena otak mereka tidak dapat menginterpretasikan pembicaraan orang lain. Yang kedua adalah afasia motorik, di mana pasien tidak dapat mengekspresikan atau mengekspresikan apa yang mereka katakan.

Keluarga pasien harus memahami bahwa pasien afasia masih membutuhkan kesempatan untuk mendengar orang lain secara normal. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi keluarga karena pasien afasia sering mengalami stres dan depresi. Ini dapat dipahami karena saat mereka awalnya dapat berkomunikasi dengan mudah, mereka sekarang membutuhkan bantuan orang lain. Akibatnya, keluarga harus lebih sabar menghadapinya dan mendorong pasien untuk sembuh.

Untuk memperbaiki kemampuan bicara pasien yang mengalami stroke afasia, usahakan untuk berbicara dengan perlahan, tenang, dan dengan intonasi suara normal.

  • Berikan tekanan pada kata-kata penting dalam kalimat yang pendek dan gunakan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan irama suara Anda jika memungkinkan untuk membantu pasien memahami apa yang kita katakan. – Jika pasien tidak memahami apa yang kita katakan, coba katakan dengan kalimat lain yang memiliki arti yang sama.
  • Pasien akan lebih mudah melihat gerak bibir dan ekspresi wajah kita jika kita berbicara dengan wajah lurus.
  • Pertimbangkan pasien dalam setiap percakapan keluarga.
  • Ajak pasien menonton televisi sesekali dan tanyakan pendapatnya tentang film atau berita yang mereka tonton agar pasien merasa nyaman dan senang karena tidak merasa sendirian.
  • Beri kesempatan kepada pasien untuk berkomunikasi dengan menggunakan ekspresi wajah dan gerakan tubuh. Jika pasien memberikan jawaban yang kurang jelas, jangan cemaskan mereka.

Diarsipkan dibawah: