Cara Mengatasi Sifat Pemalu Anak Anda

1 2

Setiap anak memiliki tingkat perkembangan dan cara berinteraksi dengan lingkungan sosial yang berbeda. Beberapa anak sangat percaya diri dan mudah masuk ke lingkungan baru, tetapi yang lain menghadapi kesulitan berkenalan dengan orang baru, dan bahkan ada anak-anak yang takut berinteraksi dengan orang baru.

Beberapa faktor dasar dapat menyebabkan anak menjadi pemalu. Misalnya, anak mungkin menunjukkan rasa malu ketika berkenalan dengan orang baru, atau anak merasa demam panggung saat pertama kali pentas. Selain itu, anak mungkin merasa butuh waktu lama untuk masuk ke lingkungan baru, tetapi ini hanya terjadi di awal pertemuan, dan kemudian anak menjadi lebih baik dalam mengatasi situasi ini.

Namun, orang tua harus segera mengatasi masalah ini agar tidak berdampak buruk pada pertumbuhan anak di masa depan. Ini terutama berlaku jika anak terus-menerus mengalami hal-hal seperti menghindari orang lain, bersembunyi di belakang orang tua, gemetar, gugup, atau cemas saat masuk ke lingkungan baru.

Faktor-faktor berikut dapat menyebabkan anak menjadi pemalu:

  1. Perjalanan belajar dari tindakan orang tua. Anak-anak yang dibesarkan oleh ayah atau ibu yang pemalu, lebih suka menyendiri, menghindari interaksi sosial, dan jarang berbicara dengan orang lain akan meniru perilaku sehari-hari mereka. Mereka juga akan kesulitan menumbuhkan rasa empati dan kepedulian, yang pada akhirnya akan menyebabkan mereka menghindari kontak sosial.
  2. Kurangnya kesempatan untuk bersosialisasi: Jika anak kurang diberi kesempatan untuk bermain dengan teman-temannya, lebih banyak main di dalam rumah, atau kurang berinteraksi di luar, maka tidak mengherankan jika dia akan menjadi pemalu, menarik diri, takut, dan cemas karena ruang geraknya terbatas dengan anggota keluarganya dan tidak dapat berinteraksi dengan orang lain selain keluarganya.
  3. Pola asuh orang tua: Orang tua yang sering mengkritik atau mengekang anak mereka, kurang memberikan kesempatan kepada anak mereka untuk bereksplorasi, atau melarang anak mereka karena terlalu khawatir, tanpa disadari akan membuat anak menjadi introvert (menutup diri) dan membatasi ruang gerak dan kesempatan mereka untuk belajar dan berinteraksi dengan dunia luar.
  4. Perasaan rendah diri: Ini terkait dengan cara anak melihat dirinya sendiri. Anak-anak harus memiliki perasaan yang baik terhadap diri mereka sendiri. Anak-anak yang merasa dicintai, dilindungi, dan disayangi oleh orang tuanya tidak akan merasa rendah diri atau meragukan kemampuan mereka.
  5. Pengalaman Buruk: Anak dapat mengalami pola pikir dan perilaku yang dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya yang memiliki penilaian buruk. Misalnya, ketika anak pertama kali berdiri di atas panggung dan ditertawakan oleh banyak orang, anak akan berhenti melakukannya karena merasa dipermalukan.
  1. Jadilah contoh yang baik bagi anak Anda;
  2. Jangan menyebut anak yang pemalu di hadapan orang lain, karena ini tanpa sadar akan mendorong orang lain untuk menyebutnya pemalu juga.
  3. Hindari memanggil anak yang pemalu di hadapan orang lain. Sering-sering ajak anak untuk berinteraksi sosial, termasuk dengan orang yang tidak ia kenal, seperti meminta anak membayar jajanannya di kasir, menyampaikan pesanan yang ada di buku menu, atau meminta sendok.
  4. Beri kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi lingkungannya sehingga mereka dapat belajar banyak hal baru yang membantu mereka berkembang. Orang tua harus tetap waspada.
  5. Jika anak gagal melakukan sesuatu, jangan pernah memarahi, mengucilkan, menghukum atau menyebut ia dengan perkataan yang buruk, tetapi berilah dukungan, motivasi, dan meyakinkan anak bahwa anda ada disampingnya dan  siap membantunya untuk bangkit kembali

Sebagai orang tua, Anda harus menjadi contoh yang baik bagi anak Anda untuk menjadi orang yang percaya diri, berani, dan mampu berinteraksi dengan orang lain.

Diarsipkan dibawah: